Anakku Mulai Kecanduan Gadget

Ketika melihat perilaku anak, yang pertama harus dilihat adalah orang orang disekitarnya. Anak pertamaku ini baru berumur 2 tahun 1 bulan, maka orang yang paling dekat adalah orang tua. Perilaku, tutur kata dan kebiasaan orang tua tercermin dalam diri anak.

Anak anak hanya meniru apa yang dia lihat dan dia dengar dari lingkungannya. Anak belum mampu menyaring dan memilah mana yang benar dan mana yang salah. Dia hanya bisa menirukan atau mengingat, bahkan belum dapat berpikir ini bahaya atau tidak.

Sedikit berbagi cerita, ada sedikit keluhan yang aku rasakan saat mengasuh anak pertamaku. Anakku usia 2 tahun lebih 1 bulan sudah bisa dikatakan ada indikasi kecanduan gadget. Memang dia belum bisa memakai gadget untuk macam macam, hanya sebatas melihat video rekaman dan video kartun yang aku unduh dari youtube. Awal mulanya sih memang aku akui itu kesalahanku sendiri. Aku gunakan video itu untuk menghiburnya saat aku kerja. Anakku aku bawa ketempat kerja. Setiap kali dia menangis, video menjadi salah satu alternatif menenangkannya.

Saat ini, anaku sudah bisa nagih meminta video. Kalau tidak dituruti, akan menangis aatau 'ngamuk'. Bahkan dia sudah bisa meminta video tertentu via streaming youtube. Pernah suatu ketika, mati listrik dan kondisi hujan dia minta diputarkan video di youtube. Saat itu sinyalnya lemah dan yang terjadi loading, anakku marah dan menangis. Meskipun sudah berkali kali diberi pemahaman, dia tetap ingin videonya berjalan.

Hal semacam itu, menurutku sudah masuk kategori kecanduan. Setiap kali melihat gadget atau smartphone, dia selalu meminta video. Ingin sekali aku 'cut' kebiasaan itu sebelum menjalar dan menjadi penyakit. Beberapa kebiasaan dirumah yang berhubungan dengan gadget harus dihilangkan. Misalnya, untuk istriku harus stop menyusui sambil pegang hp, untuk semua orang dirumah dilarang memainkan hp dihadapan anak. Kami akan menyediakan tempat khusus untuk menaruh hp agar lepas dari jangkauan pandangan dan pendengaran anak. Disamping itu, harus ada alternatif kegiatan lain untuk bermain bersama anak.

Kebiasaan orang tua berpengaruh besar terhadap kebiasaan anak. Oleh karena itu, sebagai orang tua, kami harus bisa menahan diri dari beberapa media seperti hp, internet dan televisi. Dan mengganti hal itu dengan bermain bersama, bercanda, aktivitas coret dinding/kertas, bermain warna, bermain peran dengan boneka, bermain gelembung, berkebun, menyiram bunga dan masih banyak lagi.

Jika gadget tidak dihindari diusia dini, aku khawatir masa tumbuh kembang otak dan fisik anak tidak maksimal.  Seharusnya mereka banyak belajar dari alam dan lingkungan, tapi dengan gadget semua diringkas dalam satu layar. Kebutuhan gerak motorik anak bahkan dapat terhambat. Anak dapat menjadi malas bermain keluar rumah hanya gara gara ada permainan atau video menarik dalam gadget. Anak menjadi tidak peduli dengan lingkungannya. Hal ini sudah aku buktikan.

Diusia anakku yang masih dua tahun, aku coba lakukan toilet training. Dan beberapa kali berhasil. Anak meminta ke wc ketika mau BAK. Namun, ada satu kejadian yang membuatku berpikir dan berpikir. Pada saat anakku memegang gadget, DIA NGOMPOL dan tidak menyadarinya. Ini dia bukti nyata bahwa gadget dapat membuat anak kurang peka atau kurang sensitif.

Memang besar dampak kemajuan teknologi sekarang. Bahkan nanti, ketikapun dirumah anak dilarang bermain gadget, diluar dia akan menemukannya dengan mudah. Jadi, menghindarkan saja belum cukup tanpa membentengi anak dari pengaruh luar keluarga. Tetapi, dari keluargalah kebaikan ini bisa dimulai.

Saranku : HINDARKAN ANAK DARI GADGET TITIK.

0 Response to "Anakku Mulai Kecanduan Gadget"

Post a Comment