Perjalananku dari Tanjung ke Banjarmasin

Bismillahirrahmanirrahim...
Perjalananku dimulai dari sejak azan subuh berkumandang di Tanjung pagi itu tanggal 20 november 2016. Setelah selesai menjalankan sholat kami berkemas dan bergegas keluar rumah karena taksi sudah menunggu di luar. Dinginnya udara pagi masih terasa diujung jari jemari kaki dan tanganku seolah mengajakku kembali ke dalam mimpi. Aku merasakan hangatnya pelukan umi merangkul menutupi tubuhku agar tidak kedinginan. Kami pun berangkat bertiga bersama abi.

Sepanjang perjalanan kami tidak menyadari bahwa ternyata dibelakang kami tidak ada penumpang, hanya ada satu namun kemudian turun. Beberapa jam di jalan kami masih santai, namun ketika sampai di kandangan kami berharap mobil akan berhenti singgah untuk sarapan. Tapi ternyata kami terus melanjutkan perjalanan. Entah kenapa hari itu tidak ada penumpangpun di mobil itu kecuali kami bertiga. Kekhawatiran pun terjadi karena perut kami belum terisi makanan. Bekalpun hanya berupa beberapa potong roti tawar. Bahkan air putihpun kami tidak bawa. Kami dengan rasa takut meminta sopir untuk sekedar berhenti membeli air mineral untuk campuran susu. Tak ada penumpang membuat kami semua berpuasa tanpa makanan sampai di banjarmasin.

Betapa berat perjalanan kala itu. Disamping perjalanan yang panjang berjarak hampir 250 km, sepinya penumpang membuat suasana terasa diam membisu. Kami tahu tanpa penumpang maka biaya perjalanan taksi tidak bisa ditutupi sehingga merugi. Taksi ini memang bukan langganan kami yang biasanya, kami memilihnya karena kondisi dalam mobilnya yang lebih nyaman dengan sandaran kursi yang lebih tinggi.

Sebenarnya kami juga merasa kesal karena tak satupun sopir taksi yang tidak merokok. Waktu aku berusia tiga bulan sudah harus merasakan sesaknya nafas karena asap rokok di mobil. Dan hal itu terulang terus pada sopir taksi manapun. Kalau tidak sopir, ya biasanya penumpang yang merokok. Selain itu, beberapa kali ikut taksi, mereka melaju terlalu cepat alias kebut-kebutan selama perjalanan. Seolah jalanan adalah miliknya. Itu membuatku takut. Mudah-mudahan kedepannya tersedia transportasi yang lebih baik.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Dapatkan disini!
*Tersedia ukuran XS, S, M, L, XL, XXL, dan XXXL.
*Bahan Cotton Combed 20s (standar distro)
* Tabalong Only
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Rp 75.0000
Rp 75.000
Rp 75.000

0 Response to "Perjalananku dari Tanjung ke Banjarmasin"

Post a Comment