Kepikiran "Baiti Jannati"

Siapa sih yang tidak menginginkan surga (jannah)?Semua yang percaya dengan surga pasti menginginkannya. Karena di surga terdapat berbagai kenikmatan yang bahkan kita tidak bisa membayangkannya.

"Baiti Jannati" ini surga dirumah kita, ternyata ada, surga hadir di dalam rumah yang kita tempati. Saya juga mau rumah yang saya tinggali menjadi surga yang penuh kenikmatan,kebahagian dan keberkahan. Masalahnya saya tidak tahu seperti apa rumah yang disebut oleh Rasul SAW sebagai "baiti jannati".

Apa rumah yang disebut surga itu adalah rumah mewah dengan fasilitas lengkap dan di dalamnya ditinggali pasangan suami istri dan anak-anak yang sholeh/ah? Bisa jadi sih, tapi apa ya ada yang seperti itu "perfect". Kalau seperti itu, yang bisa menikmati surga di rumah hanya orang kaya dong. Ah rasanya tidak mungkin, lalu yang bagaimana?

Yah...akhirnya browsing dan mencari ciri-ciri baiti jannati. Dan menurut saya 8 ciri ini menarik :
1. Rumah sebagai tempat sholat (laki2 tetap ke masjid ya)

2. Rumah menjadi Al Madrosah (sekolah)

3. Rumah sebagai Al Junnah (perisai/benteng aqidah)

4. Rumah sebagai tempat Al Maskanah (tempat melepas lelah fisik dan mental)

5. Rumah menjadi sarana Al Maulid (memperbanyak keturunan sholeh/ah)

6. Rumah sebagai Al Markaz (tempat penggemblengan jihad)

7. Rumah sebagai Al Mahya As Sunah (tempat melaksanakan sunah sunah rasul)

8. Rumah sebagai tempat Al Marham (membangun cinta kasih).

Itulah kedelapan karakteristik baiti jannati. Mungkin ada yang punya versi lain.

Pada intinya rumah itu bukan sekedar wujud fisik. Maka lebih tepatnya rumah + tangga. Ada rumah dan ada tangga. Tangganya apa?Jawabnya adalah agama (dinul islam).

Jadi, mohon maaf nih...kalau anda masih menggunakan rumah hanya sebagai tempat makan minum, tidur dan BAB...maka itu sangat jauh dari baiti jannati.

Mari kita kerjasama dengan istri atau suami untuk mewujudkan baiti jannati agar memenuhi 8 karakteristik di atas. Kalau hanya sendirian tidak akan bisa. Janganlah menyerah untuk saling memberitahu atau menasihati satu sama lain. Jika dinasihati masih keras kepala..yang sabar ya...karena pikiran kita tidak sama.

Saya menulis artikel ini dari berbagai sumber googling, tapi lupa url-nya jadi tidak dicantumkan. Terimakasih untuk para penulis baiti jannati.


0 Response to "Kepikiran "Baiti Jannati""

Post a Comment